![]() |
Merah Bawang Part 1 |
Baju kurung basiba dipadu sarung balapak berona pakem telah melekat di badan gadis bugis Makassar itu. Juga suntiang seberat 4 kilo kokoh menancap ganas di kepalanya.
"Ini barang, kayak batu di kepalaku, beh!" Ia merintih. Tersenyum getir sembari bersalaman dengan para tamu. Di sisinya berdiri tinggi laki-laki tambun berwajah melayu.
"Tenang, dulu nenek dan umiku cuman 5 kilo, ya, standarlah dengan memikul laptop jadul atau topi militer. Fighting, ya!"
Ecce geram. Baginya. Rizal ini sama sekali tak membantu. Dia bingung. Kenapa dia bisa menikah dengan teman angkatannya ini?
Di sisi lain, laki-laki ini masih tak percaya. Tiga belas calon mempelai bertandang di panggung hidupnya--yang playboy cap tikus. Tetapi, mempelai sekarang yang bersanding dengannya ialah aktivis cerewet yang dulu memanggilnya sadis ablasa, artinya makhluk menjauh, atau iblis.
Episode itu pun buyar. Ketika ia menengok ke sisinya. Roboh sudah tubuh ringkih gadis bugis Makassar tulen itu. Suntiang 4 kilo di kepalanya telah mengalahkannya.
***
Cucu adam dan hawa ini ditakdirkan sekelas saat kuliah. Waktu itu, Ecce menjadi Asisten Dosen MK PAI. Pendidikan Agama Islam. Saat itu, ia bertugas mengajak semua mahasiswa muslim untuk mengikuti kegiatan mentoring bersama. Setelah mengecek absensi dan forum, hanya ada satu nama yang tanda tangannya hadir, tetapi tidak ada pemiliknya, seperti jin.
Ia pun kesal. Memergoki Rizal yang sok sibuk mengajar Mekanika Teknik mahasiswi cantik dari kelas B--mengajar dengan niat modus.
"Hei, ablasa! Makhluk yang menjauh. Kamu tahu ada kegiatan mentoring bersama, toh? Kenapa kamu kabur?!" Ecce begitu dongkol.
"Aku sibuk! Lagipula materinya pasti itu-itu aja!" Rizal mengusap hidungnya dengan sapu tangan.
"Kamu tahu kah kenapa iblis dikeluarkan dari surga? Karena dia menjauh ... tidak mau taat ... tidak mau sujud. Dia sombong! Kamu jangan sombong baru anggap sepele ini MK PAI. Kita itu manusia ... bukan Iblis!"
"Aku sibuk! Lagipula materinya pasti itu-itu aja!" Rizal mengusap hidungnya dengan sapu tangan.
"Kamu tahu kah kenapa iblis dikeluarkan dari surga? Karena dia menjauh ... tidak mau taat ... tidak mau sujud. Dia sombong! Kamu jangan sombong baru anggap sepele ini MK PAI. Kita itu manusia ... bukan Iblis!"
Rizal pun dibuat bungkam. Ecce memang baru di dunia dakwah tetapi full energik. Sikapnya membuat Rizal kesal. Dan menjadikan Ecce. Deretan perempuan yang tidak akan diliriknya, bahkan sampai Kera Sakti mengalahkan 99 siluman.
***
1825 hari kemudian. Rizal si anak Buya, mendapat kabar di kampung bahwa nenek sakit. Sebelum wafat, beliau ingin melihat cucu satu-satunya bersanding di pelaminan. Bersamaan dengan Rizal hendak wisuda. Keluarganya pun datang ke pulau Jawa--sekaligus mencarikan jodoh Rizal.
Tahun ini, hanya Rizal yang wisuda, karena teman angkatannya telah lulus. Teman-teman memberinya banyak karangan bunga, kado, dan boneka. Maka, majulah Ecce meminta maaf mengenai konflik ablasa 5 tahun lalu, dan memberinya bawang merah.
No comments:
Post a Comment